Soal Foto Lukas Enembe, BG dan Tito Diminta Beri Klarifikasi
Terutama untuk kader yang diajukan sebagai kepala daerah yang selama ini berjalan dengan baik.
"Jadi, kami sendiri punya calon gubernur sendiri dari partai. Justru itu kami tidak memusingkan nama PDIP dicatut di berita pertemuan mereka tersebut," kata Komaruddin.
Terkait elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019, Komaruddin meyakini mantan gubernur DKI Jakarta itu akan mendulang kemenangan tanpa campur tangan kekuasaan.
Apalagi, menurut survei, elektabilitas Jokowi di Papua tetap tertinggi.
"Jadi, tidak perlu diminta dukungan lagi kepada kekuasaan. Fakta Pilpres 2014 tidak ada kekuasaan memenangkan Jokowi di Papua. Saya sendiri pimpin tim di sana sehingga tahu sendiri rakyat memilih berdasarkan kesadaran penuh akan sosok Jokowi," terangnya.
Justru, sambung Komaruddin, berita pertemuan itu akan membuat simpati rakyat Papua terhadap Jokowi berkurang.
"Sekali lagi, mudah-mudahan saja berita ini tidak benar karena ini alat negara (BIN dan Polri) tidak boleh tergoda bermain di wilayah politik. Ini juga tanggung jawab besar PDIP sebagai partai yang menginspirasi lahirnya reformasi. Salah satu poin reformasi adalah TNI-Polri harus kembali ke barak, tidak boleh berpolitik," tegas Komarudin.
Karena itu, Komaruddin percaya Budi dan Tito tidak mungkin melakukan tindakan menekan Lukas untuk kepentingan politik.
Budi Gunawan (BG) dan Tito Karnavian didesak memberi klarifikasi terkait beredarnya foto pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe bersama Kapolda Sumut
- Pegiat HAM: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran