Soal Freeport, Warga Papua: Bubarkan DPR!

Soal Freeport, Warga Papua: Bubarkan DPR!
Tampak puluhan warga Papua bersitegang dengan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR karena mengambil spanduk yang dibentangkan saat aksi menolak PT Freeport Indonesia di Loby Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/11). FOTO: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

“Hanya satu kata, Presiden Tolak Perpanjangan Kontrak Pt Freeport,” tegas Mervin lagi.

Ahli Hukum Tata Negara dan Pendiri Sidin Constitution-Law Office, Irmanputra Sidin mengatakan isu PT Freeport Indonesia segera diselamatkan melalui agenda konstitusional penggunaan hak angket DPR. Sebab, hal tersebut menyangkut keluhuran dan kehormatan perwakilan rakyat DPR serta masa depan daulat konstitusi kita.

“Isu PT Freeport Indonesia telah masuk kepada isu politik dalam negeri. Padahal isu yang paling penting adalah dugaaan pelanggaran berat atas kedaulatan negara dan konstitusi,” kata Irmanputra Sidin.

Menurut Irmanputra, masuknya perusahaaan tambang asing sejak zaman orde baru dengan menggunakan rezim kontrak antara negara dengan perusahaan tambang, yang meletakkan keduanya sederajat sesungguhnya bentuk pelanggaran berat terhadap konstitusi menyangkut negara menguasai bumi serta kekayaaan alamnya (Pasal 33 UUD 1945).

“Konstitusi mengharamkan perusahaan tambang duduk sejajar dengan negara,” tegas Irmanputra.(fat/fri/jpnn)


JAKARTA – Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR dibuat repot oleh belasan warga Papua yang menamakan diri Rakyat Indonesia Menggugat (RIM).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News