Soal Jenderal Andika & KSAD Dudung Tak Harmonis, Al Araf Ungkap Penyebabnya, Ternyata

Soal Jenderal Andika & KSAD Dudung Tak Harmonis, Al Araf Ungkap Penyebabnya, Ternyata
Pengamat militer Al Araf mengomentari hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bukan sekadar isu belaka. Ilustrasi (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer Al Araf mengomentari soal hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang dirumorkan tidak harmonis.

Al Araf mengatakan pola kontrol sipil subjektif menjadi awal persoalan konflik di dalam tubuh TNI maupun Polri.

"Pola kontrol sipil subjektif itu cenderung mengarah pada dimensi politisasi pemimpin sipil terhadap TNI dan Polri yang mengakibatkan terjadinya konflik internal, seperti terjadi dalam kasus Panglima TNI dan KSAD, begitu pula di Polri," kata Al Araf kepada JPNN.com, Selasa (6/9).

Al Araf menjelaskan pemimpin sipil membangun strategi politik dengan manajemen konflik di dalam internal TNI dan Polri, seperti dalam proses pergantian pimpinan di tubuh TNI maupun Polri.

"Strartegi ini dilakukan pemimpin sipil dengan harapan agar posisi mereka kuat secara politik di hadapan militer maupun Polri," ujar Ketua Inisiatif Untuk Demokrasi dan Keamanan (IDeKa) itu.

"Pola kontrol subjektif, politisasi, dan manajemen konflik inilah yang beberapa kali mengakibatkan ketegangan di dalam tubuh TNI dan Polri saat ini," sambung Al Araf.

Al Araf menambahkan pola kontrol sipil subjektif tersebut tidak sehat sehingga dalam situasi dan kondisi tertentu bisa mengakibatkan rapuhnya konsolidasi di dalam TNI dan Polri.

Hal itu juga berdampak negatif pada upaya membangun TNI dan Polri yang profesional.

Pengamat militer Al Araf mengomentari soal hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang dirumorkan tidak harmonis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News