Soal Kenaikan Anggaran Covid-19: Hardjuno: Suka-suka Menkeu Sri Mulyani Saja
Kemudiannya, tiba-tiba angkanya dinaikin lagi mencapai Rp 641,1 Triliun.
Lalu tak lama berselang, anggaran covid-19 bak disihir naik lagi sebesar Rp 677,2 triliun.
Dan kini kenaikannya membengkak menjadi Rp 695,2 Triliun. Namun sayangnya, pemerintah tidak menjelaskan secara terbuka sumber pembiayaan yang menjadi dasar kenaikan anggaran ini
"Bayangkan, dalam hitungan minggu ada lagi kenaikan anggaran. Ini aneh bin ajaib," tuturnya.
Semestinya, menurut Hardjuno, Sri Mulyani yang menyandang predikat Menkeu terbaik dunia punya perencanaan yang baik sehingga bisa menghitung dengan cermat berapa triliun yang harus dialokasikan untuk kebutuhan dan kepentingan untuk memerangi Covid-19.
"Bagi saya, kenaikan anggaran ini sangat aneh. Apalagi, Kemenkeu tidak pernah menjelaskan secara gamblang terbuka ke publik. Terutama, parameter kenaikan tersebut,” imbuhnya.
Desain anggaran yang kacau balau ini mengonfirmasikan Menkeu tidak punya perencanaan yang baik untuk menanggulangi bencana wabah covid-19.
"Ibarat mobil tanpa rem, anggaran Covid-19 ini terus membengkak. Benar-benar kacau balau tanpa perhitungan yang matang," jelasnya.
Alokasi anggaran yang dikeluarkan pemerintah dalam penanganan virus corona (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menuai kritik sejumlah pihak.
- Sengketa Pemilu: Menkeu Sri Mulyani Dianggap Membohongi Publik dan Hakim MK
- Dorong Reformasi Hukum, Hardjuno Wacanakan Perampasan Aset Koruptor Tanpa Melalui Tuntutan Pidana
- Vietnam Tengah Menghadapi Skandal Korupsi Perbankan, HMS Center: Mirip Kasus BLBI di Indonesia
- HMS Center Ingatkan Menko Polhukam Tak Sekadar Lips Service Tangani Skandal BLBI
- Menkeu Sri Mulyani Pastikan Bansos yang Dibagikan Jokowi Berasal dari APBN
- Hasto: Kami Menyesalkan Pak Prabowo Menyalahkan Menkeu Pas Menjawab Pertanyaan