Soal Kinerja Mentan, Ekonom Sayangkan Penilaian Gegabah GAPMII

Soal Kinerja Mentan, Ekonom Sayangkan Penilaian Gegabah GAPMII
Mentan Amran Sulaiman. Foto : Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Penilaian organisasi GAPMII terhadap kinerja menteri yang didasarkan pada aspek koordinasi dinilai janggal. GAPMII tidak obyektif dalam memberikan gambaran ihwal skuat Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Salah satu yang mencolok soal penilaian terhadap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menurut GAPMII, Amran gagal, sama seperti halnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.

"Faktanya, Mentan selama 5 tahun terakhir ini bisa dikatakan sebagai menteri yang berhasil," ujar ekonom dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/5).

Gandhi menjelaskan bahwa persoalan koordinasi antar kementerian telah diatur negara dalam Inpres 7/2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintahan.

Dalam Inpres tersebut permasalahan koordinasi antar kementerian wajib selesai di level rapat terbatas kementerian koordinasi. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian dan Perdagangan dibawah Menko Perekonomian.

"Jika mengunakan logika strukturalis maka Menko Perekonomian yang berkinerja kurang baik. Karena tidak maksimal mengkordinasikan 2 kementerian dalam forum rapat terbatas," beber dia.

Gandhi menegaskan bahwa Kemenko Perekonomian harusnya bisa menyelesaikan sinkronisasi di tingkat pendataan antar 2 kementerian tersebut. Sebab miss data antar kementerian ini yang kerap jadi pemicu " kericuhan "antar dua kementerian di publik .

"Contohnya Kementan ingin swasembada tercapai sedangkan kementerian perdagangan ingin tidak ada gejolak harga di pasar," jelas Gandi.

Penilaian organisasi GAPMII terhadap kinerja menteri yang didasarkan pada aspek koordinasi dinilai janggal. GAPMII tidak obyektif dalam memberikan gambaran ihwal skuat Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News