Soal Label Teroris untuk KKB, Ferdinand: Narasi Pigai Ini Bahaya

jpnn.com, JAKARTA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mengkritik narasi Natalius Pigai yang mengaitkan pelabelan teroris untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dengan agama tertentu.
Menurut Ferdinand, eks Komisioner Komnas HAM itu perlu banyak membaca undang-undang (UU). Sebab, UU Terorisme di seluruh dunia tidak pernah menyebut definisi terorisme terkait agama atau suku tertentu.
"Meski terorisme ada yang dilakukan dan terjadi karena didasari pemahaman agama yang salah," ucap Ferdinand Hutahaean kepada JPNN.com, Jumat malam (30/4).
Dia menjelaskan bahwa di seluruh dunia terorisme didefinisikan sebagai aksi kriminal baik dilakukan oleh individu atau kelompok, menciptakan korban, kerusakan dan ketakutan yang luar biasa; memiliki motif atau tujuan tertentu.
"Tidak ada di situ disebut agama atau suku. Maka dari itu, saya menolak keras pernyataan Natalius Pigai tersebut. KKB Papua itu tak pernah bicara tentang Kristen meski mungkin mereka orang Kristen. Jadi, narasi Pigai ini sesat," tegas Ferdinand.
Eks politikus Partai Demokrat itu mengatakan bahwa KKB Papua tidak mewakili Kristen tetapi mereka adalah kelompok yang ingin merdeka dengan menggerakkan teror, pembunuhan dan ketakutan. Karena itulah disebut teroris.
"Narasi Pigai ini bahaya, mengadu domba umat beragama di Papua dan Indonesia," kata Ferdinand Hutahaean.
Untuk itu dia mendukung penuh keputusan pemerintah untuk menumpas KKB Papua yang sudah resmi dilabeli sebagai teroris.
Ferdinand mengkritik narasi Natalius Pigai yang mengaitkan pelabelan teroris untuk KKB Papua dengan agama tertentu.
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri