Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyoroti tunggakan TNI AL untuk pembayaran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) ke Pertamina saat rapat bersama Sjafrie.
Diketahui, Komisi I di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4) ini melaksanakan rapat bersama Sjafrie.
Menurut Amelia, temuan utang TNI AL menandakan lemahnya sistem distribusi BBM di kalangan militer.
"Terkait hutang BBM TNI AL, ini menandakan adanya kelemahan dalam sistem perencanaan dan distribusi BBM operasional," kata dia dalam rapat, Rabu.
Legislator Fraksi NasDem itu mengatakan temuan tunggakan TNI AL soal BBM ke Pertamina juga memunculkan kekhawatiran terhadap langkah egisiensi.
"Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terhadap efisiensi dan akuntabilitas anggaran pertahanan," ujar Amelia.
Dia pun menanyakan kepada Sjafrie soal kemungkinan Kemenhan telah menyusun formula dan penggunaan BBM operasional TNI agar lebih efisien.
"Misalnya, melalui sistem kuota atau barcode tracking, agar tidak terjadi pemborosan pak, atau hutang yang serupa pada masa mendatang," ungkap Amelia.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin tidak menjawab secara tegas soal pembayaran tunggakan TNI AL ke Pertamina senilai Rp3,2 triliun.
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Jawaban Guyon Soal Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Singgung Soal Turunnya Belanja Iklan