Soal Polemik POP, Nadiem Makarim Dinilai sebagai Sosok Kesatria
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mendapat pujian setelah menyampaikan permohonan maaf atas polemik terkait program organisasi penggerak (POP).
Sebelumnya, Mas Menteri -sapaan Nadiem, meminta Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kembali bergabung dalam POP.
Pasalnya, dia memandang tiga organisasi itu merupakan mitra strategis pemerintah yang telah berjasa besar di dunia pendidikan, bahkan jauh sebelum Indonesia berdiri.
"Bagus Mas Menteri. Ksatria meminta Maaf dan mengajak kembali bersatu demi Pendidikan Untuk Semua," tulis Anggota BPK RI Achsanul Qosasi melalui akun Twitternya,, Rabu (29/7).
Achsanul juga mengajak agar ke depan, Nadiem membiasakan untuk uji publik sebelum membuat kebijakan, dengan meminta masukan para ahli, pelaku, dan para pendahulu.
"Mereka tahu, tetapi tak punya kuasa," sambung mantan politikus Senayan itu.
Pada Selasa (28/7), Nadiem menyampaikan permohonan maaf terkait pelaksanaan POP yang panen kritikan dari berbagai pihak.
Apalagi Muhammadiyah, NU dan PGRI memilih mundur dari kepesertaan POP.
Sikap Mendikbud Nadiem Makarim menanggapi polemik Program Organisasi Penggerak alias POP mendapat pujian.
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Senayan Mendesak Ada Formasi Khusus
- Sikap Menteri Nadiem Dalam Penuntasan Honorer Sangat Jelas, Tahun Ini Karpet Merah Pemda
- Menteri Anas: Honorer dan Dosen jadi Perhatian dalam Pengadaan CASN 2024
- Kabar Terbaru Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK, 2 Menteri Bicara, Honorer Pasti Lega
- Komisi X Usul Kemendikbudristek Buka Formasi Khusus Guru Bahasa Daerah pada Penerimaan PPPK