Soal Reshuffle Kabinet, Begini Pesan Ketua DPD RI Kepada Presiden Jokowi

Soal Reshuffle Kabinet, Begini Pesan Ketua DPD RI Kepada Presiden Jokowi
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Presiden Joko Widodo segera menentukan dan mengangkat menteri baru sesuai kebutuhan negara dalam memerangi kontraksi ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, BANGKALAN - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Presiden Joko Widodo segera menentukan dan mengangkat menteri baru sesuai kebutuhan negara dalam memerangi kontraksi ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan LaNyalla menanggapi isu reshuffle kabinet yang kian memanas.

"Orientasinya adalah bagaimana perekonomian kita dapat segera bangkit dari keterpurukan imbas pandemi Covid-19 ini," pesan LaNyalla dalam masa resesnya di Madura, Jawa Timur, Senin (19/4/2021).

Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta semua pihak tak membuat gaduh dengan keputusan yang diambil oleh presiden. Pada saat sama, dia juga berpesan kepada presiden untuk segera menggunakan hak prerogatifnya dalam memilih pembantunya di pemerintahan.

"Kami memerlukan konsentrasi penuh dalam pemulihan perekonomian nasional. Jadi sedapat mungkin presiden menghindari membuat keputusan yang dapat mengundang kontroversi agar tak timbul kegaduhan," ingat alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu menilai, siapapun yang akan mengisi kabinet nantinya, yang terpenting adalah memiliki kualifikasi dan mampu menjalankan misi pembangunan, serta membawa kemajuan bangsa.

"Figur menteri yang akan mengisi kabinet nanti sebaiknya adalah sosok yang bisa mempersatukan setiap komponen bangsa," papar Senator Dapil Jawa Timur tersebut.

Seperti diketahui, reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang sebelumnya didengungkan belum juga diumumkan. Reshuffle awalnya diyakini akan diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan ini.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Presiden Joko Widodo segera menentukan dan mengangkat menteri baru sesuai kebutuhan negara dalam memerangi kontraksi ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News