Soal RUU TNI, Megawati Tak Mau Dwifungsi ABRI Kembali

jpnn.com - Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto menyebut ketum partai berlambang Banteng moncong putih Megawati Soekarnoputri meminta Revisi UU TNI tidak mengembalikan dwifungsi ABRI.
Dia berkata demikian saat menjawab pertanyaan awak media soal sikap Megawati terhadap RUU TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3).
Ketua Panja RUU TNI sekaligus Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat ditemui di sela rapat panja di Jakarta, Sabtu (15/3/2025). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
"Kalau Ibu, tuh, cuma jangan sampai dwifungsi kembali lagi. Supremasinya tetap sipil. Kalau sama prajurit berilah perhatian," kata Utut, Selasa.
Dia juga mengatakan Megawati menginginkan TNI tetapi kuat, tetapi supremasi sipil tetap terjaga menyikapi RUU TNI.
"Kalau Ibu (Megawati, red), jangan kembali ke Orde Baru. Konsepnya TNI jadi sangat kuat dan militeristik. Jadi ini supremssi sipil dan terakhir, beri perhatian penuh kepada prajurit," kata Utut.
Sebelumnya, PDIP menjadi satu di antara fraksi DPR RI yang menyetujui RUU TNI dalam rapat permintaan pengesahan Tingkat I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
"Fraksi PDIP di DPR RI menyatakan, menyetujui, kami ulang, menyetujui RUU TNI untuk dapat dibahas pada tingkat selanjutnya," kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin dalam rapat, Selasa.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta RUU TNI tidak mengembalikan dwifungsi ABRI dan tak membuat rezim Orde Baru balik di Indonesia.
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru BKN soal Tes PPPK, Ada yang Mengundurkan Diri, Ribuan Orang Menolak