Soal Stok Vaksin COVID-19, Budi Gunadi: Saya Lagi Deg-degan

Soal Stok Vaksin COVID-19, Budi Gunadi: Saya Lagi Deg-degan
Warga mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan adanya fasilitas baru itu, Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto optimistis stok vaksin bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis pada April 2021, dari yang tersedia saat ini 7,9 juta dosis jenis Sinovac.

"Itu pun tergantung suplai bahan baku nanti," katanya.

Untuk diketahui, bahan baku Sinovac yang akan datang sampai Juli 2021 adalah sebanyak 140 juta dosis yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap, dan dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bahan baku pada April 2021.

Bio Farma hingga saat ini telah mendistribusikan 20,5 juta dosis vaksin COVID-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.

Vaksin tersebut berasal dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca serta vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac.

Adapun total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini adalah 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi dan 53,5 juta dosis bahan baku vaksin dari Sinovac.

“Total bahan baku yang sudah kami terima adalah sejumlah 53,5 juta dosis yang kami terima dalam empat kali kedatangan, dan sudah kami proses produksi sejak 13 Januari 2021 lalu dan diperkirakan menjadi sekitar 42 juta dosis, dan per 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis," ujarnya.

Upaya penambahan kapasitas produksi vaksin Bio Farma boleh jadi menjadi kabar baik di tengah tantangan keberlanjutan vaksinasi tahap kedua, mengingat perkembangan program vaksinasi nasional saat ini telah mencapai angka 10 juta vaksin dengan kecepatan harian vaksinasi mencapai 500.000 suntikan per hari.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku deg-degan dengan stok vaksin COVID-19 lantaran pengiriman vaksin AstraZeneca pada April 2021 ditunda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News