Sobekan Irawan

Oleh: Dahlan Iskan

Sobekan Irawan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ya Tuhan, ampunilah dosa guru Bahasa Indonesia saya itu dalam perjalanannya di alam baka.

Mungkin warisan genetika masih tersalur ke sanubari saya, dari kakek saya, dr Chen Lung Kit yang selalu menulis kuplet di gerbang masuk Pancoran Glodok, Batavia, di tiap hari ulang tahun Ratu Wilhelmina.

Ditambah karya mendiang ayah saya, dr Putrasatia, sebagai kolumnis kesehatan di surat kabar harian Indonesia Raya.

Mungkin gen inilah menjadikan naluri saya mempunyai inisiatif membuat majalah dwi mingguan Indonesia Media, sebuah media cetak dan online dengan www.indonesiamedia.com.

Sempat juga nama majalah itu jadi persoalan, karena seorang sarjana linguistik jebolan UI yang tinggal di Kanada, tiba-tiba menyurati saya, dan mengatakan itu salah bahasanya.

Seharusnya Indonesian Media, karena mengingat kita di Amerika harus mengikuti tata cara penyusunan kata seperti itu.

Saya sempat merenungi usulan itu. Namun, saya teringat asal inspirasi istilah itu ternyata saya dapatkan dari salah satu majalah etnis di Los Angeles, yang bernama China Post, bukan Chinese Post.

Setelah itu saya kembali tenang bisa tidur.

Sebagai dokter gigi lulusan Amerika, ia banyak berurusan dengan lead: ia punya majalah di Amerika. Namanya: Indonesia Media. Berbahasa Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News