Sobekan Irawan

Oleh: Dahlan Iskan

Sobekan Irawan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau dipikir-pikir, kok saya berani ya, memublikasikan sebuah majalah dwi mingguan. Di mana saya masih harus praktik di kedua klinik saya, lalu tiba-tiba jadi editor dan penerbit pula.

Agak ngeri-ngeri sedap membayangkan sepak terjang saya yang berani mati saat itu.

Harus saya akui juga dukungan dari Ibunda saya, Sanita. "Kalau kamu ada hati bikin majalah ini, teruskan. Tuhan pasti memberikan jalannya," demikian ucap ibu melipur.

Kemudian tidak selesai di nama media cetak itu saja, ternyata saya tidak mau kalah dengan kantor berita papan atas yang selalu punya semboyannya yang khas. Seperti Kompas: Jernih melihat Dunia, Tempo, dengan Bicara Fakta-nya, dan banyak lagi sejumlah semboyan-semboyan yang keren.

Berangkat dari apa yang memicu kami mendirikan Indonesia Media. Apa misi kita ke depan? Tentunya khalayak mafhum dengan Tragedi Mei'98 yang tidak pernah bisa kami lupakan.

Karena itu kami ada suatu usaha untuk mengoreksi diri dan merenungkan perjalanan ke depan.

Biarlah timeline itu menjadi tonggak sejarah menjadikan bangsa Indonesia melangkah maju ke tingkat peradaban bangsa yang lebih tinggi.

Salah satu cara adalah membangun komunikasi antarsuku dan golongan, meningkatkan interaksi sosial, menciptakan pengertian dan kerja sama, saling mengisi kekurangan, dan membagi kelebihan kita masing-masing.

Sebagai dokter gigi lulusan Amerika, ia banyak berurusan dengan lead: ia punya majalah di Amerika. Namanya: Indonesia Media. Berbahasa Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News