Soekarwo Jokowinya Demokrat?

KEKUASAAN Partai Demokrat saat ini tampaknya sedang dalam keadaan terjun bebas. Menurut riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) dalam hasil jajak pendapatnya, tingkat dukungan partai ini mengalami stagnasi, sedangkan baik Golkar maupun PDIP justru kebalikannya, dukungan bagi keduanya meroket tinggi. Dalam survey SMRC yang dirilis awal bulan ini, Partai Demokrat terjebak pada 8%, jauh berada di belakang dibandingkan PDIP dengan 18% dan Golkar 21%.

Mengingat bahwa Demokrat sedang menikmati 26% dari kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maka kemudian peringkat yang memosisikan Demokrat saat ini adalah sungguh mengkhawatirkan. Membayangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa depan pasca-2014 yang kurang terhormat dan legasi yang terbatas.

Tentu saja, akan ada orang yang membantah kesimpulan SMRC tersebut, mengingat bahwa Saiful Mujani memiliki kedekatan dengan pemimpin Golkar. Meski demikian, tidak dapat disangkal bahwa Partai Demokrat benar-benar berada di tengah krisis yang besar. Tuduhan korupsi di antara para anggota seakan tak berujung setelah kasus Bendahara Partai, Nazaruddin, lalu Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng dan bahkan Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Sejauh ini, sebagian besar serangan terhadap partai selalu berasal dari luar partai. Namun, dalam beberapa hari terakhir justru datang dari pemimpin-pemimpin Demokrat sendiri. Paling menonjol adalah loyalis SBY yang selalu tersenyum, Jero Wacik meminta untuk klarifikasi atas status vis-à-vis dari KPK kepada Anas Urbaningrum.