Soekirno Martosoekardjo, Setelah 48 Tahun 'Terjebak' di Rusia

Hanya Obati Rindu, Belum Ingin Jadi WNI Lagi

Soekirno Martosoekardjo, Setelah 48 Tahun 'Terjebak' di Rusia
PERTEMUAN- Soetoto, Helyawati, Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin, Soekirno, Katarina di Deplu Jakarta.Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Yang membuat pertemuan itu kian istimewa, pria tersebut adalah kakak kandung Soetoto, yakni ayah kandung pebulu tangkis top Indonesia Sigit Budiarto. "Ini kemenakan saya juara dunia ya," ujarnya sembari menahan haru.

Setelah melepas kangen, pria 73 tahun itu duduk dengan tenang sembari sesekali mengelap kacamata tebal yang dikenakan. Dia mengaku selama bertahun-tahun tidak berani kembali menginjakkan kaki di Indonesia.

Apalagi, sejak meninggalkan Indonesia pada 1962, Soekirno kehilangan komunikasi dengan sanak keluarga di Indonesia, sehingga membuat dirinya harus membuka lembaran hidup baru di Rusia. "Ini masih terasa seperti mimpi bagi saya," ungkapnya tak kuasa menahan haru.

Soekirno merupakan salah seorang di antara sekian mahasiswa RI yang bersekolah di Eropa Timur yang menjadi korban pergolakan politik pasca jatuhnya Soekarno, sehingga tertahan di luar negeri. Bagi pemerintah Indonesia dan Rusia, reuni Soekirno dengan keluarga itu merupakan kado manis peringatan 60 tahun hubungan kedua negara.

SETELAH hampir setengah abad "terjebak" di Negeri Beruang Merah, Prof Dr Soekirno Martosoekardjo Rabu (30/6) bisa bertemu kembali dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News