Soeryo Goerito Bangkitkan Tinju WBC

Soeryo Goerito Bangkitkan Tinju WBC
Soeryo Goerito Bangkitkan Tinju WBC
JAKARTA- Setelah lebih sepuluh tahun vakum, Indonesia akan kembali dimarakkan oleh pagelaran tinju versi WBC International. Gebrakan perdana dari jalur cepat menuju pertarungan gelar dunia versi WBC tersebut akan menyuguhan pertarungan gelar kelas bulu super (58,9 kg) versi WBC International yang lowong antara Roy Mukhlis (OUB Buana Semarang, Jateng) melawan Simsom Butar Butar (Demokrat BC, Jakarta).

     

Pertarungan yang dijadwalkan berlangsung 12 ronde itu akan dilangsungkan 30 Januari mendatang, di Auditorium TVRI Pusat, Senayan – Jakarta. Pemenang dari duel sesama petinju Indonesia tersebut namanya akan terantum dalam daftar peringkat dunia versi WBC. ‘’Pemenangnya bisa masuk dalam peringkat 10 besar dunia versi WBC,’’ kata Chandru G Lalwani, perwakilan WBC di Indonesia, kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

    

Pertarungan gelar WBC International sempat bergairah di Indonesia sekitar 1990-an. Salah satunya, pada 27 Juni 1998, pernah digelar empat petinju memperebutkan gelar yang lowong. Di kelas bulu junior (55,3 kg) antara Achmad Fandi melawan Franky Mamuaya dan di kelas bantam junior (52,1 kg) antara Yani Malhendro melawan Ippo Gala. Hasilnya, Ahmad menang TKO ronde 8 dan Yani menang KO ronde 3.

    

Tapi karena kedua petinju itu tidak pernah mempertahankan gelarnya, WBC akhirnya mencabut gelar tersebut. Sejak itu, pertarungan gelar WBC International di Indonesia tak pernah lagi digelar. Indonesia juga pernah menggelar pertarungan perebutan gelar dunia versi WBC pada 29 Agustus 1981 antara juara bertahan asal Amerika, Seoul Mamby melawan Thomas Americo. Dalam pertarungan 12 ronde itu, Thomas Americo dinyatakan kalah angka.

    

JAKARTA- Setelah lebih sepuluh tahun vakum, Indonesia akan kembali dimarakkan oleh pagelaran tinju versi WBC International. Gebrakan perdana dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News