Software Bajakan Rawan Terinfeksi Malware
Rabu, 27 Februari 2013 – 12:54 WIB
"Banyak orang yang beranggapan dengan membeli PC merek ternama menjamin keamanan dan kenyamanan dalam berkomputasi. Mereka tidak berpikir dua kali tentang sofware yang dijual dengan komputer, apakah itu asli atau bukan," kata Tony Seno dalam konferensi pers hasil studi malware di Jakarta, Rabu (27/2).
Baca Juga:
Karena itu dia mengingatkan agar pelanggan berhati-hati ketika mendapat tawaran menarik saat membeli komputer, karena penjualan tersembunyi software bajakan signifikan dan infeksi dari virus tidak dapat diperbaiki hanya dengan menggunakan sofware anti virus.
Jika pelanggan tidak dapat membuktikan komputer yang mereka beli dikirim dengan pre-install, lisensi windows yang resmi, maka resiko terkena virus dan spyware serta potensi terjadinya korupsi data, pencurian, hingga kerugian keuangan akan meningkat secara eksponensial.
Menurut studi microsoft, tingkat infeksi dari software bajakan bervariasi secara signifikan di seluruh Asia Tenggara. Misalnya dari Filipina memiliki tingkat infeksi malware terendah meskipun dua dari lima komputer dan DVD teruji terinfeksi.
JAKARTA - Sekitar 69 persen komputer personal (PC) merk ternama yang diinstall menggunakan software bajakan dan DVD palsu asal Indonesia, Malaysia,
BERITA TERKAIT
- Eksistensi .id Kian Menguat, Pandi Akan Lakukan Riset Nama Domain di Indonesia
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- GTA 5 Lampaui Penjualan PUBG dan Masuk 3 Gim Terlaris Sepanjang Masa
- Google Membuka Akses Android 15 Beta Untuk 11 Merek Ponsel Selain Pixel
- Indonesia Technology Investment Summit 2024 Bakal Kupas Peran AI
- Menkominfo Sebut RUU Penyiaran Jangan jadi Alat Pembungkaman Pers