Sofyan Basir Pentingkan Rapat di Istana dari Panggilan KPK

Sofyan Basir Pentingkan Rapat di Istana dari Panggilan KPK
Dirut PLN Sofyan Basir usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jumat (20/7). Foto: Intan Piliang/JawaPos.Com

jpnn.com, BOGOR - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir memilih ikut rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, dibanding proses hukumnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (31/7).

Sofyan har? ini sedianya dipanggil penyidik lembaga antirasuah sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, yang sebelumnya telah menjerat Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.

"Kan ada ini (rapat). Ya enggak apa-apa dong, izin kan," kata Sofyan saat ditanya soal ketidakhadirannya sebagai saksi di KPK, usai rapat terbatas terkait penguatan cadangan devisa di Istana Bogor.

Dia menilai rapat di Istana penting karena membahas harga batu bara dalam negeri atau DMO. Sofyan memastikan bakal memenuhi panggilan KPK berikutnya karena itu juga sebuah keharusan.

"Harus-harus. Besok pun saya sudah harus (penuhi panggilan KPK), enggak ada masalah. Ini kan penting banget karena DMO masalahnya ya. Jadi masalah DMO, masalah biodiesel, dua-duanya case PLN ya kan," pungkas Sofyan.

Sebelumnya penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di kediaman dan kantor Sofyan untuk mencari bukti terkait dugaan suap proyek PLTU Riau-1.(fat/jpnn)


Sofyan Basir menilai rapat di Istana penting karena membahas harga batu bara dalam negeri atau DMO.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News