Solar Langka di Jatim, Indonesia Mulai Krisis Energi?

Solar Langka di Jatim, Indonesia Mulai Krisis Energi?
Nelayan mulai pasrah karena solar langka di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jatim, seperti Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Pertamina masih terus berkoordinasi dengan pemegang kebijakan atau stakeholders agar kebutuhan solar tercukupi di seluruh SPBU.

"Kami berusaha menjaga biar aman sampai Desember 2021, namun kami mengimbau kepada kendaraan yang tidak layak menerima subsidi untuk dapat mengisi BBM jenis gasoil/diesel seperti Dexlite atau Pertamina Dex," kata Deden.

Deden menyebut tingginya kebutuhan solar dikarenakan seiring keberhasilan pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Akibatnya, aktivitas masyarakat terus meningkat dan kembali normal.

Secara umum, dibandingkan periode awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), saat ini demand BBM untuk jenis gasoline, yang meliputi Pertalite dan Pertamax series, serta gasoil (biosolar dan dex series) meningkat sekitar 12 persen untuk wilayah Jatim.

Pertamina mencatat peningkatan aktivitas masyarakat, juga tercermin dalam peningkatan konsumsi BBM sektor retail Pertamina yang secara nasional pada kuartal III (Q3) 2021 mencapai 34 juta kilo liter (KL), atau meningkat hingga 6 persen dibandingkan Q3 2020.

Sedangkan untuk BBM gasoline (bensin) ada peningkatan sekitar 4 persen, dan untuk gasoil (diesel), bahkan mencapai 10 persen.

Menurut Deden, kebutuhan solar subsidi di Jawa Timur konsumsi hariannya sejak September meningkat 16 persen dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021.

Namun, Pertamina akan terus berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat, serta secara paralel dan terpusat akan berkoordinasi dengan BPH Migas untuk penambahan kuota Solar subsidi.

Nelayan mulai pasrah karena solar langka di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jatim, seperti Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News