Soliditas KIB Akan Diuji Saat Penentuan Capres 2024

"Mungkin ketika sudah muncul nama tersebut dan itu berasal dari parpol dari ketiga parpol itu, barangkali ada satu parpol yang nantinya sedikit menarik diri dari situ, dari koalisi ini. Bisa saja seperti itu kemungkinannya," ungkapnya.
Tidak Hanya Elite
Sementara itu, pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menjelaskan meskipun solid, dalam praktiknya masih perlu dibuktikan bahwa bukan cuma elite partai yang mesra, namun juga akar rumputnya.
“Jadi, kalau kita bicara pendukung yang solid, ketika terjadi koalisi beberapa waktu lalu, baik itu KIB, Gerindra-PKB, atau yang lain, itu kan di tingkat elite, tinggal nanti para pemilih apakah perilakunya patuh taat pada elite atau tidak,” kata Cecep, Selasa (30/8).
Berangkat dari pengalaman pemilu lalu, lanjut Cecep, sekarang ini komunikasi di elite sudah baik.
“Namun, di akar rumput belum, ada yang tidak paralel,” kata Cecep.
Di tengah masyarakat identitas politik lewat pilihan ideologi tidak begitu kentara, apakah benar pendukung partai dengan ideologi nasionalis kemungkinan memilih calon yang nasionalis, atau akan ikut saja siapa Capres-Cawapres yang diusung partainya. Sehingga, keberadaan swing voter pada Pemilu 2024 akan ramai.
Ditambah lagi dengan hadirnya pemilih baru dari kalangan milenial maupun Gen Z.
Hasil survei Indometer menyebutkan pendukung partai politik yang tergabung dalam KIB cenderung lebih solid dibandingkan dengan parpol lain.
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak