SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan

SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan
SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan
Faktanya, Neta menegaskan, dalam konflik di Gambir, DPR dan Salemba, keberadaan water cannon yang abal-abal tidak maksimal. Akibatnya dalam mengendalikan demonstran, polisi melanggar SOP karena lebih mengedepankan gas air mata dan peluru karet. "Sehingga banyak mahasiswa yang luka," ujarnya.

IPW mendesak agar Presiden SBY, Menko Polhukam, dan DPR menegur Kapolri karena polisi tidak profesional dalam menangani aksi demo. IPW juga mendesak Polri segera menambah water cannon di Jakarta. "Masa Jakarta sebagai daerah rawan hanya memiliki tiga water canon, itupun water cannon abal-abal," katanya.

"Ini menunjukkan Polri sangat tidak serius dalam menciptakan perdamaian dalam menangani aksi-aksi demo dan lebih mengedepankan sikap-sikap refreshif," pungkasnya.(boy/jpnn)

JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) khawatir Polri tidak mampu menangani aksi demo dengan profesional berdasarkan Standar Operasional Prosedur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News