SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan
Jumat, 30 Maret 2012 – 10:18 WIB
Faktanya, Neta menegaskan, dalam konflik di Gambir, DPR dan Salemba, keberadaan water cannon yang abal-abal tidak maksimal. Akibatnya dalam mengendalikan demonstran, polisi melanggar SOP karena lebih mengedepankan gas air mata dan peluru karet. "Sehingga banyak mahasiswa yang luka," ujarnya.
Baca Juga:
IPW mendesak agar Presiden SBY, Menko Polhukam, dan DPR menegur Kapolri karena polisi tidak profesional dalam menangani aksi demo. IPW juga mendesak Polri segera menambah water cannon di Jakarta. "Masa Jakarta sebagai daerah rawan hanya memiliki tiga water canon, itupun water cannon abal-abal," katanya.
"Ini menunjukkan Polri sangat tidak serius dalam menciptakan perdamaian dalam menangani aksi-aksi demo dan lebih mengedepankan sikap-sikap refreshif," pungkasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) khawatir Polri tidak mampu menangani aksi demo dengan profesional berdasarkan Standar Operasional Prosedur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BTN Jakim 2024, Pemda DKI Jakarta Bakal Tutup 34 Ruas Jalan, Cek di Sini!
- TKN Fanta Prediksi Keterlibatan Anak Muda dalam Pemerintahan Akan Meningkat
- Bertemu Mahasiswa Indonesia di New York, Menteri AHY Jelaskan Pentingnya Hak Atas Tanah
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Agam Menjadi 19 Orang
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Public Trust Merosot, KPK dapat Saran dari Indikator untuk Belajar pada Kejaksaan