SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan

SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan
SOP Polisi Tangani Demonstran Diragukan
JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) khawatir Polri tidak mampu menangani aksi demo dengan profesional berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Jakarta,  Jumat (30/3) ini.

Sebab, Polda Metro Jaya hanya memiliki tiga water cannon. Ironisnya, ketiga water cannon tersebut sudah berusia tua dan dalam kondisi tidak layak. Satu dalam kondisi bocor tankinya. Dua lainnya pompa pelontar airnya sudah tidak layak. Sehingga semprotan airnya tidak maksimal hanya sejauh dua sampai tiga meter.

"Seharusnya mencapai 15 meter," kata Ketua Presidium IPW Neta Saputra Pane, Jumat (30/3), di Jakarta.

Padahal, kata Neta, keberadaan water cannon merupakan unsur utama dalam SOP Polri. Urutan SOP pengendalian massa adalah negosiasi, jika massa anarkis baru dihadapi dengan water cannon. Jika belum terkendali dilontarkan gas air mata. "Jika massa makin brutal, barulah polisi dapat menggunakan peluru karet," tegasnya.

JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) khawatir Polri tidak mampu menangani aksi demo dengan profesional berdasarkan Standar Operasional Prosedur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News