Sopir Taksi Maksi

Oleh Dahlan Iskan

Sopir Taksi Maksi
Dahlan Iskan.

Sisa-sisa kekuatannya untuk usaha di Jawa. Mengerjakan tambang galian C. Milik seorang pejabat tinggi. Pembayarannya juga macet.

“Ceknya masih di tangan saya,” kata Irfan.

Lalu ada proyek swasta lain: Meikarta. Sisa terakhir kemampuannya dikerahkan di sana: tidak dibayar juga.

Selesai.

Jadi sopir Taksi.

Bukan sopir sembarangan.

Penumpang asing dari mana pun bisa diajak bicara: Inggris, Jerman, Belanda, Mandarin, Jepang.

Ia juga jadi motivator. Untuk sesama sopir Blue Bird. Bosnya yang minta itu. Termasuk mengajari penggunaan Android di kalangan sopir.

Sopir taksi itu merasa sudah punya banyak emas dan berlian. Emas itu adalah tiga anaknya yang pintar-pintar. Berlian itu adalah ibunya. Yang kini tinggal bersamanya di Cilangkap, Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News