Sopir Taksi Maksi

Oleh Dahlan Iskan

Sopir Taksi Maksi
Dahlan Iskan.

Kalau istrinya?

Sang istri adalah segala-galanya. Irfan sudah jatuh cinta pada istrinya sejak sama-sama kelas satu SMP. Ketika Irfan masuk STM listrik, sang istri masuk SMA yang berdekatan.

Lalu Irfan kuliah di Trisakti. Di fakultas ekonomi. Sambil bekerja di perusahaan pemasok spare part.

Pengalaman kerjanya itulah yang membuat Irfan ingin jadi pengusaha. Pengusaha spare part. Khusus untuk alat-alat berat. Lalu berkembang menjadi pengusaha alat berat. Meningkat pula ke kontraktor tambang.

Puncaknya adalah zaman akhir pemerintahan Pak SBY. Saat pertambangan nikel lagi booming. Saat ekspor bahan mentah masih bebas.

Alat beratnya mencapai 40 buah. Beroperasi di tambang-tambang nikel di Sulawesi Tenggara.

SBY lantas mengeluarkan kebijakan baru: melarang ekspor bahan mentah. Nikel harus diolah di dalam negeri. Melalui smelter-smelter di dekat tambang.

Pertambangan nikel langsung berhenti. Alat-alat berat menganggur. Tagihan tidak dibayar.

Sopir taksi itu merasa sudah punya banyak emas dan berlian. Emas itu adalah tiga anaknya yang pintar-pintar. Berlian itu adalah ibunya. Yang kini tinggal bersamanya di Cilangkap, Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News