Sopir Taksi Online Dibunuh, Istri Cerita Saat-saat Terakhir

Sopir Taksi Online Dibunuh, Istri Cerita Saat-saat Terakhir
Handarri (kiri) semasa hidup bersama istrinya. Foto: ISTIMEWA

Handarri dan Ulfa baru merasakan mahligai rumah tangga tujuh bulan terakhir. Pernikahan indah mereka jalani 30 November 2017. Ulfa memutuskan menerima pinangan Handarri setelah keduanya berpacaran sekitar 2 tahun.

Di mata Ulfa, suaminya seorang pendiam. Tidak neko-neko. Tidak pecicilan. Juga sederhana. Bergaul dengan baik dan seperlunya. Tidak suka nongkrong di luar. Lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. “Kalau pulang kerja capek, saya siapkan makan. Dia pendiam dan tidak banyak merepotkan,” kenangnya.

Ulfa tak menyangka suaminya pergi begitu cepat. Apalagi tak ada tanda-tanda sebelum peristiwa pahit itu terjadi. Semua berjalan seperti biasa. Suaminya berada dalam kondisi baik dan sehat.

Baru menjalin hidup bersama setengah tahun, tentu masih banyak rencana yang ingin mereka capai. “Kita banyak planning jangka panjang karena baru membina rumah tangga. Tapi, saya tidak mau menyesali juga, apalagi semua orang pasti kembali (meninggal). Saya coba ikhlas sedikit demi sedikit,” ujarnya. Perempuan asli Kota Minyak ini berharap, tersangka mendapat hukuman seberat-beratnya. Dan setimpal.

Ulfa berharap tersangka juga diganjar hukuman mati. Karena sudah mengambil nyawa suami tercinta. Menurut dia, kasus ini seperti pembunuhan berencana. Karena tersangka sudah siap dengan senjata tajam. “Kalau hanya cekcok biasa saja tidak mungkin (sampai dibunuh), paling hanya adu mulut atau lebam,” tuturnya.

BACA JUGA: Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online, Ternyata!

Sementara itu, ayah Handarri, Rosidi, menjadi anggota keluarga terakhir yang berkomunikasi dengan Handarri. Saat itu, putra sulungnya itu pamit mengantar penumpang sekitar pukul 08.00 Wita. “Dia bilang ada panggilan. Saya pikir mau ke bandara, dia hanya bilang ya,” ucapnya.

Bagi Rosidi, Handarri adalah anak penurut. Sikap dan perilaku kepada orangtua dan keluarga baik. Begitu juga di lingkungan rumah, Handarri tidak pernah macam-macam. “Jiwa dia masih semangat dan masa senang-senangnya bekerja. Jadi saya enggak ada pikiran aneh,” sebutnya.

Maria Ulfa cerita tentang sosok suaminya, Handarri, sopir taksi online yang dibunuh secara sadis dan jasadnya ditemukan di semak-semak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News