Sopiri Avanza, Marini Tabrak 18 Murid Anak TK

Sopiri Avanza, Marini Tabrak 18 Murid Anak TK
Sopiri Avanza, Marini Tabrak 18 Murid Anak TK

"Nangis saya tadi di rumah sakit, saya bayangkan kalau anak saya begini kek mana," ucapnya pada POSMETRO MEDAN saat ditemui di kantornya kemarin (2/3) sekitar pukul 19.30 WIB.

Sejauh ini, lanjut Risya, 15 korban masih menjalani perawatan di RSU Columbia, sementara tiga korban lainnya sudah dipulangkan. Dari ke-15 korban, hanya dua yang parah. Robert menderita patah kaki kiri dan geger otak, sedangkan Yunita menderita luka-luka dan koyak di bagian kemaluannya, dan sampai malam ini keduanya masih dirawat di ruang ICU. Sementara korban lainnya hanya menderita luka-luka ringan.

Terpisah, Pieter Lim, selaku Direktur Yayasan Perguruan Buddhis Bodhicitta dan Rudi Rahman selaku perwakilan donatur yayasan, menggelar temu pers dengan wartawan. "Insiden tersebut di luar dugaan, tapi kita akan profesional dalam menghadapi masalah ini dengan membiayai seluruh biaya perobatan para korban. Makanya tadi begitu di RS Colombia Asia kita minta agar semua korban di scanning," terang Pieter.

Rata-rata dari para korban mengalami luka di bagian tangan dan kaki akibat di hantam oleh mobil avanza silver milik guru tersebut. Bahkan, ada yang mengalami patah tulang jari. Rudi Rahman juga mengatakan akan memproses dan memberikan sanksi terhadap guru tersebut jika memang telah melakukan kelalaian.

MEDAN - Senam aerobik yang digelar murid TK Perguruan Buddhis Bodhicitta, Jumat (2/3) menuai petaka. Lima belas murid TK, 2 pelajar SMP dan seorang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News