Soroti Darah, CCTV, dan Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Trimedya: Kita Semua Buta

Soroti Darah, CCTV, dan Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Trimedya: Kita Semua Buta
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan ikut menyoroti kasus baku tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan banyak pertanyaan yang sebenarnya belum tuntas terjawab dalam kasus baku tembak antaranggota kepolisian di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Misalnya, kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu, soal kronologi baku tembak dan olah TKP yang sudah dilakukan penyidik Polri dari peristiwa itu.

Adapun, polisi sempat menyebut ada teriakan dari istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi sebelum insiden baku tembak.

"Itu kita semua buta," ujar Trimedya kepada wartawan, Jumat (15/7).

Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu kemudian menyebut pertanyaan lain yang belum terjawab tentang peluru dari aksi baku tembak.

Sebab, Trimedya mengaku belum menerima informasi dari polisi tentang ceceran darah di rumah dinas Irjen Ferdy setelah peristiwa baku tembak.

"Bagaimana proses menembaknya itu? Kemudian peluru bagaimana? Kan, darah berceceran, kok, kita masyarakat tidak diperlihatkan itu," ungkap dia.

Pendiri Serikat Pengacara Indonesia (SPI) itu melanjutkan ada pertanyaan lain yang juga belum terjawab soal autopsi hingga hasil rekaman CCTV di area sekitar rumah Irjen Ferdy Sambo.

Trimedya mengaku belum menerima informasi dari polisi tentang ceceran darah di rumah dinas Irjen Ferdy setelah peristiwa baku tembak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News