Soroti Pelayanan Kapal Eksekutif yang tak Maksimal, BHS: Penghargaan Presiden Seolah Tidak ada Maknanya
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur ini menyayangkan kapal-kapal terbaik seperti yang dimiliki DLU dan Jemla tidak diberikan tempat di dermaga eksekutif yang dibangun menggunakan APBN dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Baca Juga: Perkara Tiga Pilar Sejahtera Food Dinilai Sebagai Human Fraud
Padahal, kedua operator swasta tersebut sudah memberikan pelayanan terbaik, terbukti dari berbagai penghargaan yang diterima dari Menhub maupun Presiden.
“Penghargaan itu menunjukkan Presiden menginginkan operator penyeberangan mengoperasikan kapal-kapal terbaiknya untuk melayani masyarakat. Tetapi mengapa penghargaan Presiden itu disia-siakan seolah tidak ada maknanya,” cibir Bambang.
Bambang juga menyayangkan perizinan kapal untuk pindah lintasan ke dermaga 6 terkesan sulit, padahal kapal tersebut sesuai dengan spesifikasi eksekutif untuk menggantikan kapal-kapal yang tidak memenuhi standar di dermaga itu.(chi/jpnn)
BHS menilai pelayanan kapal eksekutif selama ini tidak maksimal, tetapi konsumen tidak dapat memilih kapal terbaik dan sesuai standar eksekutif karena dermaganya dimonopoli oleh satu pelaku usaha.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pasukan Sea and Coast Guard Kemenhub Bergerak Cepat Mengatasi Kebakaran Kapal MV.LAYAR ANGGUN 8
- Jembatan Lagu
- Telkomsel Menyediakan Jaringan 4G di 14 Kapal Mudik
- Melayani Pemudik Jawa-Sumatra, Kemenhub Menyiapkan 66 Kapal
- Gapasdap Mendesak Pemerintah Segera Bikin Aturan soal Pengangkutan Kendaraan Listrik
- 8 Kapal Dikerahkan Cari Warga Taiwan yang Hilang di Kepulauan Seribu