Soroti Politik Dinasti, Pengamat: Presiden Jokowi Sudah Terbius Kekuasaan

Soroti Politik Dinasti, Pengamat: Presiden Jokowi Sudah Terbius Kekuasaan
Presiden Jokowi. Foto: Dok. JPNN.com

“Ini artinya moral pemimpin kita itu tidak mencerminkan wajah ketimuran yang penuh etika," katanya.

Untuk itulah, lanjut Ridho, rakyat perlu mengambil langkah untuk mengembalikan demokrasi pada jalan semestinya.

“Secara hukum memang tidak melanggar, memang satu-satunya cara bagi warga negara menghukum atas mereka yang menikmati dari putusan MK tersebut,” tuturnya.

Cap Politik Dinasti

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan elektabilitas pasangan Capres Prabowo Subianto dan Gibran akan makin terpuruk setelah keluarnya vonis etik Anwar Usman.

“Situasi ini akan menambah beban negatif bagi pasangan Prabowo-Gibran. Di tengah stagnasi elektabilitas pasangan ini, bahkan punya kecenderungan turun. Putusan ini akan berdampak bagi melekatnya cap pasangan dinasti/nepotis bagi mereka,” kata Ray.

‘Karpet merah’ yang diberikan ke Gibran memiliki dampak elektoral dan politis yang besar. Gibran, yang disebut representasi kesempatan anak muda di dunia politik, justru diserang isu dinasti politik yang hanya menguntungkan orang dalam keluarga Jokowi.

“Akan makin menyulitkan mereka meyakinkan pemilih, khususnya di kalangan kaum muda, bahwa keputusan itu penting bagi pelibatan partisipasi kaum muda dalam kepemimpinan nasional. Gejala penolakan terhadap dinasti politik terlihat semakin menguat,” ungkap Ray.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Pengamat politik Ridho Al-Hamdi menilai Gibran yang tetap maju di Pilpres 2024 menunjukkan keluarga Presiden Jokowi sudah terbius dengan kekuasan.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News