Sosialisasi Proyek Reklamasi Berlangsung Mulus

Sosialisasi Proyek Reklamasi Berlangsung Mulus
Teluk Jakarta. Foto: dok jpnn

Tubagus Mukri, salah satu tokoh nelayan di RW 20 mengatakan, masalah reklamasi Pulau G sebenarnya sudah tidak menjadi persoalan bagi mayoritas warga Muara Angke.

Pembangunan Pulau G sesungguhnya malah menjadi harapan baru bagi banyak warga Muara Angke untuk mengubah nasib.

”Selama ini sebagai nelayan kehidupan kami selalu tidak pasti. Proyek Pulau G yang bisa menciptakan lapangan kerja bisa menjadi sumber kehidupan baru bagi warga Angke, khususnya bagi anak-anak kami,” ungkapnya.

Dia berharap, agar anak-anaknya kelak tidak lagi hidup sebagai nelayan. ”Semoga anak-anak kami bisa hidup lebih baik dengan pekerjaan yang lebih pasti setelah adanya pengembangan Pulau G ini,” tandas Mukri.

Sementara itu, salah seorang penghuni Rusun Cinta Kasih Budha Tzu Chi Diding Setiawan meminta agar pemerintah dan pengembang mematuhi segala ketentuan dalam penyusunan Amdal. Sehingga pembangunan Pulau G tidak merugikan nelayan.

Menurutnya, proyek reklamasi harus bisa memberikan kehidupan lebih baik bagi nelayan, bukan malah menyengsarakan dan menciptakan ketidakpastian hidup.

”Hidup jadi nelayan itu sudah sulit. Biaya melaut sebelum proyek-proyek reklamasi di Teluk Jakarta dibangun sudah mahal, karena ikan sudah tidak ada di sekitar teluk yang tercemar ini. Karena itu kami mohon agar pemerintah dan pengembang memberikan solusi agar nelayan bisa hidup,” ujarnya, saat ditemui usai sosialisasi.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land (APL), induk usaha PT MWS, Noer Indradjaja menegaskan, pembangunan Pulau G tidak akan menggusur masyarakat Muara Angke. Justru dengan proyek reklamasi ini APL bisa membantu warga Angke untuk meningkatkan taraf hidupnya.

 Kegiatan sosialisasi penyempurnaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) proyek reklamasi pulau G di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan,

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News