Sosok Ali Fauzi yang Kini Sibuk Sebarkan Deradikalisasi

ABC News: Phil Hemingway
Ini pertanda reformasi kembalinya mereka pada ideologi negara yang sebelumnya mereka hindari.
Keponakan Ali Fauzi, Mahendra (32 tahun), turut membantu menaikkan bendera.
Dia adalah anak Amrozi, yang sebelum eksekusi dijuluki sebagai "smiling assassin".
"Rasanya seperti baru kemarin ayahku tersenyum di depanku," kata Mahendra, yang mengakui sebelumnya penuh dengan kebencian dan kemarahan.
"Siapa yang tidak marah jika orangtua mereka tertembak?" katanya mengenai eksekusi ayahnya oleh regu tembak.
"Katakanlah ayahku salah atau benar. Sebelum dia dikuburkan, aku bisa melihat luka tembak itu. Itu yang membuatku sangat marah," katanya.
Mahendra mengakui bahwa sampai beberapa waktu lalu, dia masih memiliki keinginan untuk membalas dendam atas eksekusi ayahnya.
Ali Fauzi selalu menyadari bahwa dia dan saudara-saudaranya berbeda dari anak-anak lain di desa tempat tinggalnya di Jawa Timur.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina