Sosok Brigadir J di Mata Pendeta Royanto, Selalu Hormat pada yang Lebih Tua dan Selalu...
"Kenalnya sudah dari lama, walaupun dia sudah menjadi polisi, sifat sopan dan rendah hatinya tidak pernah berubah,” kata dia.
Pendeta Royanto melanjutkan Brigadir J sangat sopan terutama pada orang yang lebih tua. “Kalau bertemu orang yang lebih tua, dia pasti cium tangan, kami sangat merasa kehilangan," tambahnya.
Hingga terakhir bertemu pun, sikap itu masih melekat pada Brigadir J.
Diketahui sebelumnya, menjelang autopsi ulang terhadap jenazah almarhum Brigadir Yosua Hutabarat, pihak keluarga dan masyarakat setempat melakukan persiapan dan pengamanan di makam Brigadir J.
Pendata Royanto menjelaskan pihaknya bersama Kepolisian melakukan penjagaan di sekitar makam Brigadir J.
"Benar, selain sudah di pasang lampu untuk penerangan, kami juga melakukan penjagaan bersama pihak kepolisian, setidaknya ada empat orang yang kami tempatkan di sini," katanya.
Penjagaan ini kata Pendeta Royanto untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Agar nanti ketika dilakukan autopsi ulang, semua kebenaran dalam kasus ini dapat terungkap," tambahnya.
Peristiwa polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J masih membekas di hati para kerabatnya.
- Perkembangan Terbaru Kasus Polisi Tembak Polisi
- Berkas Kasus Polisi Tembak Polisi Dilimpahkan ke Kejaksaan
- Soal Putusan Kasasi Ferdy Sambo, Mahfud MD: Mudah-mudahan Tidak Ada Kongkalikong Lagi
- Ini yang Terjadi saat Sidang Tertutup Perkara Ferdy Sambo di MA, Vonis Mati pun Berubah
- Program Kadiv Propam Ini Dianggap Moncer, yang Mengadu kepada Kapolri Sampai Berkurang
- Permintaan Keluarga Anggota Densus 88 yang Ditembak Mati Rekannya