Spanyol Desak AS Beberkan Data Penyadapan

Spanyol Desak AS Beberkan Data Penyadapan
Spanyol Desak AS Beberkan Data Penyadapan

jpnn.com - MADRID- Spanyol mendesak Amerika Serikat mengungkap secara tebruka operasi mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika, NSA. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Uni Eropa, Inigo Mendez de Vigo, dalam pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Spanyol, James Costos, di Madrid pada Senin.

"Praktek seperti itu, bila benar, tidak pantas dan tidak dapat diterima," ujarnya seperti dilansir BBC, Senin (28/10).

Oleh karena itu pemerintah Spanyol meminta Amerika Serikat menyediakan data dari NSA terkait dugaan penyadapan. "Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini," sambungnya.

Lebih lanjut Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan dugaan itu benar maka hal tersebut dapat merusak iklim kepercayaan yang selama ini terjaga antara kedua negara.

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos mengatakan pihaknya akan terus menggunakan jalur diplomatik untuk menjawab kekhawatiran sekutu-sekutu, termasuk Spanyol.

Pemanggilan duta besar Amerika dilakukan setelah muncul laporan-laporan di media Spanyol bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika SerikatKlik memantau 60 juta panggilan telepon selama satu periode satu bulan saja.

Laporan menyebutkan rincian dugaan penyadapan yang dilakukan Desember lalu itu bersumber pada dokumen-dokumen yang disediakan oleh analis intelijen Amerika, Edward Snowden. Media Spanyol mengatakan informasi yang dipegang NSA meliputi nomor dan lokasi penelepon serta penerima telepon, padahal hal itu melanggar undang-undang Spanyol. Selain itu NSA juga diduga mencatat durasi dan waktu panggilan telepon. (esy/jpnn)


MADRID- Spanyol mendesak Amerika Serikat mengungkap secara tebruka operasi mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika, NSA. Hal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News