Spanyol

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Spanyol
LESU: Dua pemain Spanyol Rodri (16) dan Alvaro Morata (7). Foto: Chema Rey

Spanyol tidak punya tempat.

Sampai kemudian lahirlah sepak bola tiki-taka yang menjadi kekuatan baru yang mampu menghancurkan kokohnya gerendel Italia, kasarnya pemain-pemain tinggi besar Inggris, kokohnya mesin Jerman, dan gelombang total football Belanda.

Tiki-taka adalah revolusi yang memengaruhi seluruh dunia sepak bola. Permainan ini mengandalkan teknik dan skill individual tinggi nan canggih dengan umpan-umpan pendek cepat dan berputar-putar yang membingungkan pemain lawan.

Tipe tiki-taka sangat cocok dengan pemain-pemain Spanyol yang umumnya berpostur kecil untuk standar Eropa.

Tiki-taka adalah temuan Spanyol yang menghasilkan dunia baru dalam sepak bola sebagaimana Spanyol menemukan dunia baru di Amerika.

Dengan tiki-taka, Spanyol merajai dunia. FC Barcelona di bawah kepemimpinan jenius Pep Guardiola menjadi kekuatan yang sulit dibendung di kompetisi nasional dan kompetisi Eropa serta dunia.

Barcelona menjadi kampiun Liga Champions Eropa empat kali selama kurun 2006 sampai 2015.

Pep Guardiola membawa Barcelona dua kali juara Eropa pada edisi 2008 dan 2011. Tim Matador Spanyol juga merajai Eropa dengan menjadi juara Eropa 2008.

Luis Enrique berupaya menemukan dunia baru untuk menggantikan dunia lama yang telah hilang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News