Spekulasi jadi Kunci Kurnia Meiga

Spekulasi jadi Kunci Kurnia Meiga
Ekspresi Kurni Meiga saat laga Garuda Muda menghadapi Malaysia dalam semifinal Sea Games di stadion Zeyarthiri, Naypyitaw, Kamis (19/12/2013). Foto: Sugeng Deas/ Jawa Pos

jpnn.com - KENANGAN menyakitkan akibat kekalahan di final SEA Games 2011 dari Malaysia lewat adu tendangan penalti masih dirasakan Kurnia Meiga.

Karena itu, ketika dalam semifinal melawan tim yang sama tadi malam harus diakhiri juga melalui cara yang sama, kiper Arema Cronus itu tak mau kembali gagal.

Tekad itu ternyata tak sia-sia. Dua penendang pertama Malaysia, Thamil Arasu Ambumamee dan Mohd. Saad Shahrul, yang mengarah ke dua sudut berbeda berhasil dia gagalkan.

Sekalipun gagal membendung tiga penalti berikut, Kurnia tetap saja jadi kartu as kemenangan Indonesia tadi malam.

Para penendang Indonesia jadi percaya diri berkat dua kesuksesan Kurnia itu. Indonesia pun akhirnya bisa melakukan revans atas seteru abadinya tersebut.

Ditemui di mixed zone Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, penjaga gawang yang tidak akan turun di SEA Games 2015 nanti itu mengakui tidak mempunyai persiapan yang serius.

"Saya pun tidak pernah melihat bagaimana Malaysia ketika adu tendangan penalti. Langsung saja antisipasi di lapangan," ujar Kurnia.

Menurutnya, semua keberhasilannya membaca arah bola dan mengambil keputusan berpindah arah itu lebih ditentukan karena insting dan spekulasi semata.

KENANGAN menyakitkan akibat kekalahan di final SEA Games 2011 dari Malaysia lewat adu tendangan penalti masih dirasakan Kurnia Meiga. Karena itu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News