Sri Mulyani Merasakan Tanda Kuat Pelemahan Ekonomi Global
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa ada tanda kuat dari pelemahan ekonomi global.
Menurutnya, salah satu tanda pelemahan ekonomi global adalah inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS).
“Kalau seandainya kenaikan suku bunga dan likuiditas cukup kencang, maka pelemahan ekonomi global pasti terjadi,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Puncak Dies Natalis 7 PKN STAN di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menilai berbagai negara akan mengeluarkan langkah-langkah seperti mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga sebagai respons kebijakan terhadap inflasi tinggi di AS.
Langkah mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga tersebut pun akan menyebabkan arus modal keluar sehingga pelemahan ekonomi global pasti terjadi.
Amerika Serikat mengalami inflasi mencapai 9,1 persen yang merupakan tertinggi sepanjang 40 tahun terakhir akibat adanya krisis pangan dan energi.
Sri Mulyani menyebut krisis pangan dan energi terjadi seiring adanya perang antara Rusia-Ukraina yang merupakan produsen terbesar di dunia dari dua komoditas itu.
"Terlebih, AS resmi masuk ke jurang resesi setelah dua kuartal berturut-turut ekonominya terkontraksi yaitu minus 1,6 persen (yoy) pada kuartal I dan 0,9 persen (yoy) pada kuartal II-2022," ungkapnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa ada tanda kuat dari pelemahan ekonomi global.
- EV-DCI 2024 Diluncurkan, Siap Bangun Ekosistem Ekonomi Digital
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial, Dua Pemuda Ini Gagas Youth Catalyst Foundation
- Penuh Prestasi, BRI Kembali Sabet Dua Penghargaan Bergengsi
- JULO Bareng Sompo & Qoala Kolaborasi untuk Mengakselerasi Inklusi Asuransi
- Data Center Dorong Pembentukan Lanskap Bisnis dan Kemajuan Teknologi
- Jadwal VNL 2024: Match Pertama Hadirkan Final Tahun Lalu