Ssttt... Internal KPK Bergolak Lagi, Ini Pemicunya

Ssttt... Internal KPK Bergolak Lagi, Ini Pemicunya
Petugas kebersihan sedang membersihkan logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto/ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali dilanda gejolak internal. Pemicunya adalah kebijakan pimpinan dan pelaksana tugas (Plt) sekretaris jenderal KPK tentang totasi besar-besaran terhadap pejabat setingkag direktur, kepala biro hingga kepala bagian di lembaga antirasuah itu.

“KPK sedang gonjang-ganjing akibat orang-orang baik mau dirotasi,” kata sumber di internal KPK seperti diberitakan JawaPos.com, Selasa (14/8).

Hanya saja, ada beberapa pejabat yang tak tersentug rotasi itu. Kabarnya, keputusan rotasi itu juga tak dilakukan secara transparan lantaran pimpinan, Plt sekjen dan beberapa deputi KPK melakukan rapat tertutup tanpa melibatkan direktur.

Rencananya, jika tak ada protes dari para pegawai KPK maka sejumlah pejabat yang dirotasi akan dilantik hari ini. Namun, karena ada pergolakan di dalam, pelantikannya akan diundur menjadi 24 Agustus mendatang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com, semua pejabat KPK yang dirotasi karena diduga kerap mengkritik pimpinan agar bertindak sesuai aturan. "Beberapa yang dirotasi kerap bicara agar pimpinan menegakkan kode etik dan bertindak tegas sesuai aturan," kata sumber JawaPos.com.

Hal senada juga diungkapkan beberapa sumber lainya. "Mereka (yang dirotasi) tidak mau menuruti perintah pimpinan yang tidak sesuai aturan," papar sumber tersebut.

Salah seorang sumber lain mengatakan, rotasi dalam sebuah organisasi memang wajar. Namun, kalau dilakukan tanpa dasar yang jelas apalagi karena alasan ketidaksukaan, maka hal itu menimbulkan kecurigaan yang besar.

”Kalau rotasi sih sudah biasa dalam sebuah sistem organisasi, tapi hal yang dilakukan ini aneh,” papar sumber tersebut.

Kebijakan pimpinan KPK melakukan rotasi besar-besaran di tingkat direktur, kepala biro dan kepala bagian memicu pergolakan internal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News