Staf KPU Diteror dari Luar Negeri, Polri Gandeng Interpol

jpnn.com, JAKARTA - Kasus teror yang dialami Harry Sufehmi salah satu programmer dan staf Informasi Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa diusut Polri.
Pasalnya, hingga kini, pihak korban yang merasa dirugikan belum membuat laporan.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berharap, korban yang mendapat ancaman teror agar segara membuat laporan ke kepolisian.
"Kami minta agar segera melapor, agar bisa ditindaklanjuti," kata Setyo, Jumat (29/6).
Sementara pelaku pengancaman diduga dari luar negeri. Pasalnya, telepon yang masuk dengan jumlah ratusan kali ke nomor korban semuanya berkode luar negeri.
Karena itu, kata Setyo, pihaknya siap melakukan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor luar negeri tersebut.
"Nanti kami akan kerja sama dengan Interpol untuk melacak nomor itu," pungkas jenderal bintang dua ini. (mg1/jpnn)
Mabes Polri belum menerima laporan resmi dari staf IT KPU yang diduga diteror dari luar negeri.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- Kantor KPU Buru Sengaja Dibakar, Motif Pelaku Tak Disangka
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- Rahmat Saleh Dorong KPU Jamin Pilkada Puncak Jaya tak Lagi Membawa Maut
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak