Stafsus BPIP Tegaskan Anak Muda Butuh Pelajaran Berpikir Kritis dan Literasi

Pakar komunikasi politik ini menyampaikan bagaimana anak-anak muda hidup di era teknologi yang serba instan dan cepat.
Menurut Benny, kekuatan visualnya kuat, tetapi gampang bisanan. Ingin cepat, tetapi tidak matang.
"Anak-anak membutuhkan pelajaran berpikir kritis dan literasi, maka anak muda tidak mudah dimanipulasi teknologi, jiwa merdekanya tidak terenggut," ungkapnya.
Romo Benny pun mengingatkan teknologi harus menjadi sarana mempersatukan, bukan memecah belah.
Namun, praktiknya sekarang, teknologi membuat peminggiran dan manipulasi terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Hati-hati terhadap manipulasi, oleh karena itu, berpikirlah kritis dan tambah ilmu literasi," pesan Romo Benny.
Dia juga berpesan agar anak-anak muda jangan terjerat dengan 'populerisme' dan menghalalkan segala cara.
Melukai diri sendiri, merendahkan martabatnya sendiri, hanya agar dapat banyak followers.
Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo mengungkapkan terjadi sebuah keprihatinan terhadap anak muda
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Diskusi 70 Tahun KAA, BPIP: Dasasila Bandung jadi Warisan Indonesia di Politik Dunia
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan
- Dinilai Menginspirasi, Cahaya Manthovani Terima Penghargaan Puspa Nawasena
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Hadirkan Program Cek Segitiga, Dexa Medica: Banyak Anak Muda Punya Kolesterol Tinggi