Stafsus Jokowi Kunjungi Sekolah Indonesia di Sabah

"Kita tidak tahu akan menjadi apa anak-anak didik kita ini 5 sampai 10 tahun ke depan. Kita harus ingat bahwa ketika Christina Martha Tiahahu memimpin perjuangan di Maluku, ia baru berusia 17 tahun. Sumpah Pemuda 1928 juga dipimpin oleh orang-orang muda, seperti Sugondho, Leimena, ataupun Mohammad Yamin," kata Diaz.
Diaz berharap, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu ini bisa mewujudkan keinginan para pendahulu bangsa kita.
Untuk diketahui, sekolah Indonesia yang ada di Sabah merupakan bagian dari sekolah kebangsaan dan CLC (community learning center) yang tersebar di berbagai tempat (perkebunan, pabrik) di Sabah, Malaysia. Sistem ini merupakan sistem sekolah kebangsaan terbesar di dunia, dengan sekitar 24 ribu siswa. (dil/jpnn)
Staf khusus Presiden Diaz Hendropriyono bicara tentang pentingnya fungsi pendidikan bagi bangsa Indonesia.
Redaktur & Reporter : Adil
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Wamen LH Puji Aksi Nyata Agung Sedayu & WBI Lestarikan Lingkungan Pesisir
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi