Stasiun Televisi Ilegal Getol Kritik Presiden, Beginilah Jadinya

Stasiun Televisi Ilegal Getol Kritik Presiden, Beginilah Jadinya
Presiden Tunisia Kais Saied saat diambil sumpahnya sebagai presiden di Tunis, Tunisia, 23 Oktober 2019. Foto: ANTARA/Shutterstock

jpnn.com, TUNIS - Regulator media independen Tunisia mengatakan pada Rabu (6/10) bahwa pihaknya telah menutup stasiun televisi yang tidak berlisensi yang melemparkan kritik keras kepada Presiden Kais Saied.

Kritik tersebut ditujukan kepada Presiden Saied sejak ia merebut sebagian besar kekuasaan pada Juli dalam sebuah gerakan yang oleh musuhnya disebut kudeta.

“Itu tayangan tanpa izin. Hukum akan ditegakkan kepada semua stasiun televisi yang melanggar hukum,” kata Kepala Regulator Media Tunisia Nouri Laimi kepada Reuters.

Zaytouna merupakan salah satu televisi yang telah beroperasi bertahun-tahun tanpa lisensi yang membuat marah para pengawas media yang melihat stasiun penyiaran  sebagai alat terlarang untuk pengaruh politik.

Pihak stasiun mengatakan polisi telah menggerebek markasnya dan menyita peralatan.

Namun, sejak Saied merebut kekuasaan eksekutif pada Juli, para kritikus mungkin melihat gerakan perlawanan terhadap media yang menentangnya sebagai upaya untuk merusak luasnya kebebasan pers Tunisia.

Zaytouna dikenal sebagai media yang dekat dengan partai Islamis moderat Ennahda, partai terbesar di parlemen dan paling vokal mengkritik Saied sejak intervensinya pada 25 Juli.

“Kedekataan itu tidak ada hubungannya dengan tindakan luar biasa yang diumumkan Presiden,” ujar Lajmi.

Zaytouna merupakan salah satu televisi yang telah beroperasi bertahun-tahun tanpa lisensi

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News