Status Gunung Semeru Naik Level, Badan Geologi Beri Imbauan, Penting
Selain itu, terjadi gempa vulkanik dalam dan tremor harmonik dalam jumlah yang tidak signifikan.
Eko Budi Lelono menyebut aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran kurang lebih 2 km dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
Selain potensi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang tinggi di Gunung Semeru.
"Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk dengan aliran sungai," tegasnya.
Oleh sebab itu, Badan Geologi mengingatkan bahwa kegiatan Gunung Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava.
Pihak Badan Geologi lantas memberi sejumlah imbauan untuk masyarakat.
Antara lain, masyarakat, pengunjung, wisatawan diharap tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Status Gunung Semeru naik ke level Siaga, Badan Geologi lantas memberi imbauan untuk masyarakat sekitar.
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Ketinggian Letusan Capai 600 Meter
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Sudah 174 Kali Sepanjang 2024
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru
- Gunung Semeru Kembali Erupsi Setinggi 900 Meter
- Gunung Semeru Erupsi dengan Menyemburkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km di Atas Puncak