STEM Lebih Efektif Diajarkan dengan Menggunakan Robot
Adiatmo mengatakan, KRI memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah tersebut dengan merangkul semua penggerak robotik di Indonesia. Kegiatan sharing antar anggota KRI menjadi wadah untuk menajamkan ide-ide inovatif dalam pemerataan ilmu terkait teknologi robotika.
Sehingga mampu mempercepat peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dalam STEM. Khususnya dalam mengembangkan teknologi robotika untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Dalam acara workshop tersebut, Adiatmo juga memotivasi warga Sekolah Cendekia Harapan bahwa membuat robot itu mudah. Modalitas terbesar dalam membuat robot adalah niat.
"Seperti yang dilakukan salah satu pelajar SMA Cendekia Harapan, Sheena Abigail, dengan niatnya yang besar dalam mengatasi permasalahan air bersih di Indonesia, dia mampu membuat sebuah robot Tirta Amertha,” ujar Adiatmo.
BACA JUGA: Hebat ! Anak Tukang Las Raih Nilai UN Tertinggi dan Lolos Masuk Fakultas Kedokteran
Kepala Pengawas Sekolah Cendekia Harapan Mustika membeberkan awal mula pergerakan STEM di Cendekia Harapan diawali dengan adanya pilihan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Project, Debate, dan Challenge bagi siswanya.
Hal itulah yang mendorong Sheena membuat projek Tirta Amertha sebagai produk di metode Project yang diikuti selama satu semester. (esy/jpnn)
Perubahan sistem pendidikan ke arah maker movement memiliki potensi yang besar untuk mengubah kualitas pendidikan di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Sekolah Cendekia Harapan Membangun Gebrakan Positif, Inovasi dalam Krisis
- HUT ke-20 Sekolah Cendekia Harapan jadi Ajang Temu Alumni, Seru!
- Mahasiswa FTI Universitas Budi Luhur Pamerkan Robot dari Hasil Penelitian
- Inovatif, Kafe di Palembang Ini Hadirkan Robot Untuk Melayani Pembeli
- Rusia Kerahkan Robot untuk Hancurkan Tank Abrams dan Leopard Ukraina
- Nestle Indonesia Dorong Karyawan Perempuan Berkarya di Bidang STEM