Stimulus Ekonomi Tidak Selesaikan Masalah

Stimulus Ekonomi Tidak Selesaikan Masalah
Stimulus Ekonomi Tidak Selesaikan Masalah
JAKARTA- Eknom Raden Pardede mengingatkan agar masyarakat tidak berharap bahwa stimulus ekonomi akan menyelesaikan semua masalah dampak krisis global."Jangan harap stimulus akan menjawab atau menyelesaikan semua masalah," kata Raden Pardede di Jakarta, Sabtu (14/2).

Menurut Raden, stimulus sifatnya hanya "jumpstart" (lompatan awal) sehingga sifatnya jangka pendek dan sementara, bukan jangka panjang.Padahal ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan bahkan resesi yang semua negara menerima atau akan menerima dampaknya cepat atau lambat.

"Krisis saat ini adalah krisis pertama kali yang dirasakan seluruh negara setelah tahun 1930-an. Kalau krisis tahun 1997-1998 merupakan krisis di suatu negara atau krisis regional, namun saat ini mengena ke semua negara," katanya. Ia menyebutkan, stimulus memang diperlukan untuk menekan dampak krisis global. Pemerintah Indonesia mengarahkan stimulus ekonominya melalui kombinasi penurunan pajak dan penambahan belanja ke infrastruktur, program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), bantuan langsung tunai (BLT), dan lainnya.

Menurut dia, stimulus fiskal melalui penambahan belanja infrastruktur memiliki keuntungan antara lain menciptakan lapangan kerja yang selanjutnya akan menggerakkan permintaan terhadap produk dalam negeri. Dalam jangka panjang juga akan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan jangka panjang, peningkatan efisiensi ekonomi, biaya transportasi, energi, dan jasa yang lebih murah. Sehingga akhirnya mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing.

JAKARTA- Eknom Raden Pardede mengingatkan agar masyarakat tidak berharap bahwa stimulus ekonomi akan menyelesaikan semua masalah dampak krisis global."Jangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News