Stok Cabai Menipis karena Telat Panen

Stok Cabai Menipis karena Telat Panen
Stok Cabai Menipis karena Telat Panen
Dia menambahkan, cuaca ekstrem juga akan menurunkan produksi cabai. Luas area panen pun menyusut hingga 40 persen. Menurut dia, sesudah normal pada Mei, harga cabai kembali naik setelah stok aman berakhir pada Agustus.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengungkapkan, harga cabai mulai melonjak pekan lalu. Saat ini rata-rata harga cabai di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai baru terjadi pada jenis rawit. Cabai jenis lain masih normal. Misalnya, harga cabai merah keriting masih stabil di kisaran Rp 22 ribu. Namun, kata Ngadiran, kenaikan harga cabai biasanya menular. ”Jika satunya naik, pasti lainnya bakal ikut naik,” ucapnya.

Menanggapi lonjakan harga cabai, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku sedang memeriksa lebih lanjut permintaan dan pasokan komoditas tersebut. Untuk mengecek pasokan, pihaknya bakal mengumpulkan data dari distributor dan pelaku usaha lainnya.

JAKARTA – Mundurnya masa panen kembali menjadi penyebab kenaikan harga cabai. Penurunan luas area panen yang menggerus komoditas penting tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News