Strategi BRI Menerapkan Prinsip ESG di Setiap Langkah Bisnis

Strategi BRI Menerapkan Prinsip ESG di Setiap Langkah Bisnis
BRI menyebut keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi. Foto: BRI

Agus menyampaikan dalam pelaksanaan sustainable finance, BRI secara korporasi telah mengembangkan strategi bisnis.

Hal itu terkait dengan implementasi bisnis proses pada empat sektor, yaitu sektor aset, liabilitas, operasional, dan human capital yang harus sejalan dengan cita-cita perwujudan pola bisnis ESG.

Aset BRI hampir Rp 940 triliun, dari total aset tersebut yang sejalan dengan prinsip ESG mencapai lebih dari 64,5 persen dari total portofolio atau setara dengan Rp 588,6 triliun. Sebagian besar adalah segmen mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya senilai Rp 500 triliun.

Pada kategori green financing di luar nilai tersebut, yaitu mulai dari renewal energy Rp 16,1 triliun kemudian ada pula pencegahan polusi sebesar Rp 2,4 triliun, transportasi berbasis energi bersih seperti kendaraan listrik yang mencapai Rp 18,8 triliun dan green building senilai Rp 2,8 triliun dari total portofolio BRI.

Agus juga menyampaikan dari sisi liabilitas, pada 2019 perseroan sudah mengeluarkan sustainability bond yang listing di Singapura yang nilainya mencapai USD 500 juta.

BRI menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang mengeluarkan sustainability bond dan pada saat itu obligasi BRI mengalami oversubscribe hingga 8 kali.

"BRI melakukan transformasi digital pada sistem operasional," ucap Agus.

Hasilnya, lanjut dia, digitalisasi yang ditempuh oleh bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut mampu mengurangi penggunaan kertas.

Direktur Manajemen Risiko PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Agus Sudiarto mengungkapkan keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News