Strategi BRI Menghadapi dan Meraup Keuntungan di Era Disrupsi

Strategi BRI Menghadapi dan Meraup Keuntungan di Era Disrupsi
BRI menyiapkan transformasi digital untuk dalam menjawab kebutuhan pasar dan nasabah yang berkembang pesat. Foto: BRI

Indra mencontohkan terobosan anyar yang dilakukan BRI untuk bisa melakukan transformasi digital tanpa meninggalkan nasabah tertentu. Hal ini ditempuh melalui strategi digital BRI yang mengandalkan hybrid bank.

Hadir dalam sesi talkshow di Indonesia Digital Tribe 2021, Senior Vice President Head of IT Strategy & Governance Division BRI, Shinta Indriyaty Thio menjelaskan, konsep hybrid bank yang diusung BRI lantaran Indonesia memiliki karakteristik nasabah yang sangat beragam, banyak di antaranya yang masih belum familiar dengan digital banking atau yang belum memiliki literasi digital.

Shinta menyebut BRI mengerahkan ‘perpanjangan tangan’ untuk mendampingi nasabah dalam mengakses layanan digital.

"Kami perlu perpanjangan tangan dan ini kami wujudkan melalui AgenBRILink, ini lah aspek strategi digital digitalisasi BRI yang sangat unik. Kami percaya nasabah di Indonesia ini sangat beragam karakteristiknya,” ucap Shinta.

BRI hingga kini memiliki 488 ribu Agen BRILink tersebar di 55.405 desa, dan melingkupi 15.440 BUMDes, serta hadir di 7.500 pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan masyarakat.

Shinta menyebut BRI optimistis bisa mewujudkan visi utama perseroan menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to The Best Talent. Visi utama ini dibarengi dengan upaya BRI dalam menjaring talenta-talenta digital terbaik. (jpnn)


Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengungkapkan transformasi digital menjadi kunci penting dalam menjawab kebutuhan pasar dan nasabah yang berkembang pesat.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News