Strategi Bulog Serap Kedelai Petani Jatim

Sebab, menurut Buwas, impor mematikan semangat petani kedelai.
Gudang kedelai tersebut merupakan realisasi UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.
Salah satu upayanya adalah pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama untuk komoditas pajale (padi, jagung, dan kedelai).
Gudang sepanjang 54 meter dan lebar 30 meter tersebut adalah salah satu infrastruktur pascapanen yang dibangun di wilayah Jatim.
Selain gudang khusus kedelai itu, Perum Bulog masih menyiapkan beberapa fasilitas lain.
Misalnya, modern rice milling plant (MRMP) dan rice-to-rice (RTR) di lokasi-lokasi sentra komoditas beras.
Ada juga corn drying center (CDC) di lokasi-lokasi sentra produksi dan konsumsi komoditas jagung. (res/c14/hep)
Perum Bulog pun menambah infrastruktur berupa gudang penyimpanan khusus kedelai berkapasitas 3.500 ton.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir