Strategi dari Kepala BKP Kementan agar KRPL Tetap Berkelanjutan

Strategi dari Kepala BKP Kementan agar KRPL Tetap Berkelanjutan
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi saat mengunjungi KRPL di Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, Sabtu (22/6/2019). Foto: Humas Kementan

Sedangkan untuk pertanaman baru dikembangkan tanaman cabai, terong dan tomat. KRPL ini juga mengembangkan kangkung dengan sistem hidroponik dipadu dengan ikan lele dimedia ember bekas.

"Ikan lele yang kami pelihara dipadukan dengan tanaman kangkung hidroponik. Dari 30 anggota masing-masing memelihara 50 ekor lele per ember. Hasilnya untuk dikonsumsi dan sebagian sisanya dijual," ujar Ni Wayan Wiranti yang menjadi Ketua Kelompok Wanita Tani.

Menurut Wiranti, dari budidaya tanaman yang dilakukan anggota KWT, masing-masing keluarga bisa menghemat pengeluaran antara 750 sampai satu juta rupiah. Bahkan tidak sedikit yang meningkat kesejahteraannya dengan menjual produk yag dihasilkan.

Tidak itu saja, mereka juga beternak ayam sebanyak 240 ekor, masing anggota memelihara 8 ekor.

"Ternak ayam ini juga lumayan hasilnya. Saat ini sudah berkembang menjadi 350 ekor. Sudah tidak terhitung jumlah yang dikonsumsi dan untuk keperluan upacara-upacara adat," ujar Wiranti.(adv/jpnn)


Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan keberlanjutan KRPL sangat penting. Oleh karena itu, Kebun Bibit Desa (KBD) harus terus dikembangkan dengan aneka tanaman.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News