Strategi Kebijakan Ben Bahat Menangani Persoalan Stunting Terbukti Andal

Strategi Kebijakan Ben Bahat Menangani Persoalan Stunting Terbukti Andal
Ben Bahat calon gubernur di Pilkada Kalteng 2020. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan nomor urut satu, Ben Bahat dan Ujang Iskandar (Ben-Ujang) dinilai cukup unggul dalam debat perdana Pilgub Kalteng, di Palangka Raya, Sabtu kemarin.

Tidak saja lebih banyak, juga piawai menyampaikan program-programnya ketimbang paslon lain. Termasuk ketika menyoroti soal stunting.

Pengalaman Ben Bahat sebagai Bupati Kapuas selama dua periode tentunya jadi modal kuat, termasuk dalam menekan stunting di Kalteng.

Untuk Kabupaten Kapuas, kasus stunting terus menurun dari 41,2 persen menjadi 30,8 persen.

"Angka stunting di Kabupaten Kapuas sudah sangat jauh dari prosentase balita se-Kalteng yang mengalami stunting yaitu 43,04 persen, kata Ben Bahat.

Buktinya, pada Oktober lalu, Pemda Kabupaten Kapuas mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten paling inspiratif dan replikatif dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi tahun 2020.

Penghargaan selanjutnya yang diterima Kabupaten Kapuas yaitu sebagai Kabupaten paling replikatif tahun 2020, dan peringkat III dalam hal pencegahan serta penurunan stunting terintegrasi tahun 2020 (aksi 1-4 Tahun 2020).

Penghargaan itu didapatkan tidak lepas dari peran Kepala Daerah yaitu Ben Brahim S. Bahat dan seluruh jajaran Pemda Kabupaten Kapuas dalam berkomitmen bersama guna menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Kapuas.

Strategi kebijakan Ben Bahat dikenal andal dalam menanggulangi persoalan stunting atau tengkes, dan itu dibuktikan ketika dirinya menjabat sebagai Bupati Kapuas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News